Teknik - teknik Manajemen Resiko
TEKNIK – TEKNIK MANAJEMEN RISIKO
Alternatif mengelola risiko :
- Penghindaran Risiko
- Penanggungan atau penahanan Risiko (Risk Retention)
- Pengalihan risiko (Risk Transfer)
- Pengendalian risiko (Risk Control)
PENGENDALIAN RISIKO
Untuk risiko yang tidak bisa di hindari, organisasi perlu melakukan pengendalian risiko. Adapun pengendalian risiko terdiri dari :
Metode pencegahan-kerugian dan metode pengurangan kerugian.
Program pencegahan kerugian berusaha mengurangi atau menghilangkan kans (chance) kerugian. Yang bertujuan untuk mengurangi keparahan potensial dari kerugian.
Program pengurangan kerugian di bagi :
- Minimization program
- Salvage program
- Pendekatan engineering
- Pendekatan hubungan kemanusiaan (human relations)
Menurut DR. William Haddon, Kepala Lembaga Asuransi untuk keselamatan jalan raya Amerika, musibah merupakan hasil dari perpindahan enerji dalam jumlah dan pada kecepatan dan dengan cara sedemikian rupa sehingga menghancurkan struktur yang dilandanya.
Musibah ini dapat dicegah dengan jalan menguasai/mengendalikan enerji tersebut, maupun dengan mengubah struktur obyek dengan struktur yang tahan terhadap enerji itu.
Untuk itu Haddon mengemukakan 10 strategi :
- Mencegah lahirnya hazard pada kesempatan pertama.
- Mengurangi jumlah atau besarnya hazard.
- Mencegah keluarnya hazard jika hazard terbentuk, atau kalau hazard memang sudah ada sebelumnya.
- Mengubah kecepatan atau kekuatan keluarnya hazard dari sumbernnya.
- Memisahkan dari obyek yang dapat dihancurkannya.
- Memisahkan hazard dari yang harus dilindungi dengan suatu sekat pemisah.
- Mengubah kualitas dasar yang relevan dari hazard.
- Menjadikan objek lebih tahan terhadap hazard yang akan merusaknya.
- Mulai melakukan tindakan kontra untuk menahan bertambahnya kerusakan.
- Menstabilkan, mereparasi, dan merehabilitasi objek yang terkena musibah.
Kerugian | Lokasi |
Kerusakan kebakaran terhadap bangunan | Orang yang menggunakan bangunan itu, dan masyarakat di sekitarnya |
Tanggung-gugat produk | Pemakai produk, pembuat produk - produk itu dan lingkungan hukum |
Pengendalian menurut timing
Dari sisi timing (waktu), pengendalian risiko bisa dilakukan sebelum, selama, dan sesudah risiko terjadi.
ANALISIS KERUGIAN DAN ANALISIS HAZARD
Untuk mendapatkan informasi atau kerugian, maka pengendali kerugian perlu untuk membangun :
- Jaringan pemberi informasi
- Formulir untuk melaporkan kerugian
Misalnya hazard pada produk baru seperti obat baru, merupakan hazard yang belum pernah dialami bahkan perusahaan lain, tetapi melalui percobaan laboratorium hazart itu mungkin di temukan.
MENENTUKAN KELAYAKAN EKONOMIS
Walaupun pencegahan segala kerugian diinginkan, tetapi di tinjau dari sudut manfaat, tidak selalu economically feasible. Oleh karena itu pertimbangan yang bersifat ekonomi harus dilakukan.
1. Biaya yang timbul karena kecelakaan
- Biaya karena hilangnya waktu kerja bagi pegawai yang cedera
- Biaya karena kehilangan waktu kerja pegawai lain, karena menolong yang cedera
- Biaya dari waktu yang terpakai bagi supervisor menyiapkan laporan kecelakaan serta melatih pegawai lain untuk menggantikan pegawai yang cedera.
- Biaya berkenaan dengan rusaknya mesin, peralatan atau harta yang lain
- Biaya yang berkenaan pembayaran penuh gaji pagawai yang pulih dari cederanya, walaupun kemampuan kerjanya menurun
- Hilangnya waktu produksi
- Pengeluaran modal dan depresiasi
- Pengeluaran seperti gaji, tunjangan, biaya, training dll
- Pengeluaran untuk menjalankan program
Usaha pengendalian kerugian bisa dievaluasikan dengan menetapkan :
- Apakah biaya kecelakaan adalah dikurangi dengan adanya usaha tersebut.
- Apakah kebijaksanaan keselamatan (safety policy) dan prosedur yang dianjurkan oleh manajer risiko ada dijalankan.
Manajemen risiko yang baik mencakup elemen – elemen :
1. Memahami bisnis perusahaan
2. Formal dan terintegrasi
Secara singkat manajemen risiko formal tersebut mencakup :
- Infrastruktur keras : ruang kerja, struktur organisasi, komputer, dsb
- Infrastruktur lunak : budaya kehati – hatian, organisasi yang responsif terhadap risiko dsb.
- Proses manajemen risiko : identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko.
- Mengidentifikasi semua risiko, merengking risiko tersebut
- Menggunakan sisi brainstorming gabungan antara menejer perusahaan dengan konsultan untuk mengidentifikasi semua risiko.
- Menghitung probabilitas dan dampak risiko tersebut secara kuantitatif.
- Menggunakan ukuran risiko yang terintegrasi dan mudah dipahami oleh organisasi secara keseluruhan.
- Melihat ketidakkonsistenan antar bagian.
- Mengembangkan infrastruktur risiko
5. Menetapkan batas
6. Fokus pada aliran kas
7. Sistem insentif yang tepat
8. Mengembangkan budaya sadar risiko
Untuk mendorong budaya sadar risiko bisa dilakukan melalui :
- Menetapkan suasana keseluruhan yang kondusif untuk prilaku yang berhati – hati, mulai dari atas dengan menunjukkan komitmen dari manajemen puncak.
- Menetapkan prinsip – prinsip manajemen risiko yang bisa mengarahkan budaya, prilaku dan nilai risiko dari organisasi.
- Mendorong komunikasi yang terbuka untuk mendiskusikan isu risiko, dampak risiko tersebut, belajar bersama dari kejadian – kejadian di perusahaan atau di perusahaan lain.
- Memberikan program pelatihan dan pengembangan yang berkaitan dengan manajemen risiko.
- Mendorong prilaku yang mendukung manajemen risiko melalui evaluasi dan sistem insentif yang sesuai.
Teknik - teknik Manajemen Resiko
Reviewed by Ngapackers
on
Kamis, November 06, 2008
Rating:
Tidak ada komentar: